Langkah transformasi sepak bola Indonesia tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga meluas hingga ke level internasional. Hal ini tercermin dari aktivitas terbaru Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun fondasi sepak bola nasional melalui jalur diplomasi global. Pada Jumat, 11 April 2025, Erick mengunggah momen pertemuannya dengan dua tokoh penting dalam dunia sepak bola: Sekretaris Jenderal FIFA, Mattias Grafström, dan Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA), Chung Mong-gyu, di akun Instagram pribadinya, @erickthohir.
Pertemuan Erick Thohir dengan Sekjen FIFA, Mattias Grafström
Pertemuan tersebut bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan ajang penting bagi Indonesia untuk menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan sepak bola usia muda dan memperluas jejaring strategis internasional. Dari pengakuan langsung Erick Thohir, sejumlah topik krusial dibahas, mulai dari evaluasi program grassroots hingga upaya membangun sinergi dengan federasi kuat seperti Korea Selatan.
Laporan Erick Thohir tentang Pengembangan Sepak Bola Usia Muda di Indonesia
Dalam pertemuan dengan Sekjen FIFA, Mattias Grafström, Erick Thohir menyampaikan update tentang program pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk pertanggungjawaban dan laporan rutin atas komitmen Indonesia terhadap FIFA dalam memajukan sistem pembinaan jangka panjang.
“Bertemu dengan Secretary General FIFA, Mattias Grafström untuk memberikan update progres pengembangan program usia muda di Indonesia,” ujar Erick melalui unggahan Instagram-nya.
Penguatan fondasi sepak bola usia muda telah menjadi prioritas utama sejak kepemimpinan Erick dimulai. Mulai dari perbaikan kompetisi Elite Pro Academy, penguatan kurikulum pelatihan di akademi-akademi lokal, hingga perekrutan sosok berpengaruh seperti Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia.
Kesuksesan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Selain itu, Erick juga mengingatkan kembali dukungan FIFA terhadap Indonesia saat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Dukungan tersebut tidak hanya berdampak pada suksesnya penyelenggaraan, tetapi juga memberi semangat besar bagi Timnas U-17, yang kini berhasil lolos ke Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur kualifikasi.
“Senang kita diberikan kesempatan oleh FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 lalu. Alhamdulillah, Timnas Indonesia U-17 saat ini bisa kembali lolos ke Piala Dunia U-17 2025 lewat jalur kualifikasi,” tambah Erick.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada FIFA yang selalu memantau dan memberikan dorongan kepada program pengembangan akar rumput di Indonesia. Dukungan global tersebut dinilai penting untuk mempercepat akselerasi kualitas pemain muda nasional.
Pertemuan dengan Presiden KFA, Chung Mong-gyu
Di sisi lain, pertemuan dengan Presiden KFA, Chung Mong-gyu, memiliki nuansa lebih diplomatis dan strategis dalam lingkup kerja sama regional. Dalam pertemuan ini, Erick Thohir menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Chung untuk keempat kalinya secara berturut-turut sebagai Presiden KFA.
“Bertemu dengan President Korea Football Association (KFA), Chung Mong-gyu. Saya mengucapkan selamat kepada beliau setelah kembali terpilih sebagai Presiden KFA untuk keempat kali secara beruntun,” tutur Erick.
Kepemimpinan Chung selama 12 tahun dianggap sukses membawa Korea Selatan menjadi kekuatan utama sepak bola Asia. Tiga gelar Asian Games berturut-turut (2014, 2018, dan 2022) serta partisipasi konsisten di tiga Piala Dunia terakhir menjadi bukti nyata hasil pembangunan jangka panjang yang dilakukan oleh KFA.
Pembelajaran dari Kepemimpinan KFA untuk Indonesia
Erick mengisyaratkan bahwa Indonesia bisa belajar banyak dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk dalam membangun akademi yang terintegrasi, memperluas scouting system, dan memperkuat kompetisi usia muda yang kompetitif.
Penunjukan Jordi Cruyff dan Visi Baru PSSI
Salah satu langkah konkret yang sudah dilakukan oleh Erick Thohir adalah mendatangkan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia. Penunjukan ini diumumkan pada 25 Februari 2025 dan merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk menata ulang struktur teknis di semua level timnas, dari kelompok usia hingga senior.
Kehadiran Jordi diyakini akan memperkaya visi sepak bola Indonesia dengan pendekatan Eropa, khususnya dalam mengintegrasikan filosofi permainan modern, penguatan metodologi pelatihan, dan manajemen tim nasional yang lebih profesional.
Menuju Masa Depan: Menatap Tuan Rumah Piala Asia 2031
Sebagai bagian dari visi ke depan, Indonesia juga mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Piala Asia 2031 dan bersaing dengan delapan negara lainnya. Ambisi ini tentu tidak lepas dari dukungan FIFA dan AFC, serta kerja sama dengan federasi besar seperti KFA.
Dengan pengalaman sukses sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 dan sejumlah ajang internasional lainnya, Indonesia kini lebih percaya diri untuk menghadirkan turnamen level Asia dengan standar tinggi.
Kesimpulan: Diplomasi Sepak Bola untuk Masa Depan Cerah
Pertemuan Erick Thohir dengan tokoh-tokoh elite dunia sepak bola menunjukkan bahwa transformasi sepak bola Indonesia tidak hanya dilakukan dari dalam, tetapi juga melalui pendekatan luar negeri yang strategis. Diplomasi ini bukan sekadar memperluas jejaring, tetapi juga membuka peluang pertukaran pengetahuan, model pengembangan, hingga kolaborasi teknis yang konkret.
Komitmen terhadap pengembangan usia muda, kepercayaan FIFA, kemitraan dengan KFA, serta peran tokoh internasional seperti Jordi Cruyff menjadi indikator kuat bahwa PSSI saat ini tengah menapaki jalan panjang menuju era baru. Era di mana Indonesia tidak lagi hanya menjadi penonton di panggung internasional, tetapi juga pemain penting yang diperhitungkan.
Dengan pondasi yang mulai menguat, sinergi yang dibangun, dan langkah strategis yang diambil, masa depan sepak bola Indonesia tampak menjanjikan. Dan semuanya dimulai dari diplomasi cerdas, visi berani, serta kerja keras yang tak kenal lelah dari para pemangku kepentingan seperti Erick Thohir.